Bandung (ANTARA) -Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menggelar West Java Economic Society (WJES) 2023 guna perkuat ketahanan ekonomi khususnya Jawa Barat(Jabar) menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea di Bandung, Kamis menekankan bahwa pelemahan ekonomi global berpotensi menurunkan permintaan ekspor Jawa Barat.
Oleh karenanya, kata dia, diperlukan strategi dan inovasi untuk menemukan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Beberapa tantangan yang kita hadapi yaitu perlambatan ekonomi negara maju, itu akan ada ikutannya terkait permintaan global dan kinerja ekspor kita,” kata Erwin.
Pada gelaran WJES ke-4 ini, menurutnya pihaknya mengambil tema “Meningkatkan Ketahanan Ekonomi melalui Penguatan Ekonomi Domestik dan Perluasan serta Percepatan Digitalisasi”.
Menurutnya, digitalisasi diyakini akan menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional dan ekosistem digital.
“Pilar digitalisasi ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan memperkuat dua pilar strategis dalam keketuaan ASEAN lainnya yaitu pembangunan kembali perkembangan regional, konektivitas, dan persaingan baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kebijakan, termasuk dengan Bank Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tetap tumbuh positif. Dia mengatakan percepatan dan perluasan digitalisasi baik dari sisi pembayaran, pembiayaan hingga pelayanan publik akan semakin menjadi fokus seluruh pemerintah daerah se-Jawa Barat guna mencapai visi Jabar Digital Province.
“Seluruh upaya tersebut, merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong meningkatnya transaksi masyarakat dalam mendukung penguatan permintaan ekonomi domestik melalui digitalisasi,” kata Setiawan.